Kamis, 08 Desember 2011

Rest In Peace Esmardo Jamauli..

Mungkin udah sangat telat buat nulis tentang Almarhum di blog ini. Tapi cuma mau cerita aja, tentang pertemuan dan pertemanan yg kami jalin sampai tanggal 23 Agustus 2011 malam, saat Yang Maha Kuasa memanggilnya untuk menemani di alam sana..

Tahun 2003, BEM FE UNPAD mengadakan suatu turnamen Futsal antar SMA Jawa Barat, dan beberapa undangan tim SMA dari Jakarta, High School Futsal Championship (HSFC) namanya. Waktu itu Ersan sang OCP menawarkan gue untuk jadi Ketua Tim Statistik, dengan tugas mencatat semua performa pemain di lapangan. Langsung gue sambut dengan sukacita tawaran ini. Untuk makin membuat semarak kejuaraan, Tim Statistik mengusulkan untuk mengadakan All-Star Match, yg mempertemukan pemain2 dgn statistik terbaik dari Grup A-D melawan pemain2 dari Grup E-H. Tentu saja bukan tim yg masuk semifinal, karna partai ini rencananya diadakan di hari terakhir, saat jeda pertandingan semifinal menuju ke final. Bekerjalah kami Tim Statistik selama turnamen. Ada beberapa pemain yg secara statistik sangat menonjol. Salah satunya bernama Esmardo, kapten dari SMA 8 Bandung. Catatan assist dan golnya sangat menonjol dari timnya, dengan skill individu mumpuni, bisa dibilang SMA 8 Bandung sangat tergantung dgn permainannya. Perjuangan SMA 8 hanya mencapai perempatfinal, dan berarti ada Esmardo bisa gue ajak masuk Tim All Star!! Pertandingan All Star sangat menghibur penonton, karna pemain yg terpilih mempunyai skill individu mumpuni, maupun pemain idola penonton (yg ganteng). Dari semua pemain hebat yg terpilih, ternyata Esmardo masih sangat menonjol!! Dengan permainannya, dia bisa merebut gelar MVP All-Star di kejuaraan tersebut.

Saat turnamen itu selesai, banyak harapan dari kami Tim Statistik (yg merupakan pemain futsal amatiran dikampus) bahwa jebolan-jebolan HSFC bisa masuk ke FE UNPAD dan memperkuat tim futsal FE di kemudian hari.

Tahun 2004/2005, mulai terbentuk Futsal of Economics (FUSEC) Unpad, yg memfasilitasi anak2 FE UNPAD untuk menyalurkan hobinya di olahraga, dan kebetulan saya ditunjuk menjadi Ketuanya. Mahasiswa Baru 2005 adalah target perekrutan terstrategis pada saat presentasi di awal mereka masuk. Setelah selesai presentasi, kami langsung buka stand pendaftaran di kampus untuk para Mahasiswa Baru. Tanpa disangka-sangka, ternyata ada 1 orang yg langsung nyamperin saya, dan mukanya tidak asing lagi: "Kang, yg waktu itu bikin kejuaraan futsal di GOR Padjajaran ya?? Saya boleh gabung di tim futsalnya??". YES!! Orang yg ngomong gitu adalah Esmardo!! Pemain jagoan gue waktu bikin HSFC. Kalo waktu itu gue gak jaga gengsi, pasti udah teriak dan lari2 kesenengan. "Eh, elo Esmardo kan ya?? Masuk FE juga??", dgn gaya sok cool. "Iya Kang, saya masuk ESP". "Oooohhh.." masih sok cool. "Yaudah, daftar aja Do, selamat bergabung ya".

Saat dia pergi dari meja pendaftaran, gue sama Frederick (salah satu Tim Statistik juga, yg tau kalo ini pemain jempolan) langsung senengnya minta ampun (toss kayak orang gila, minum teh botolnya si Roy, makan rotinya si Roy, dan mabuk2an) punya pemain jago gitu, impian untuk merebut FE UI Cup 2006 semakin lebar, setelah tahun 2005 hanya dapet peringkat 3, karna kalah oleh UKI yg diperkuat Leonard Tupamahu.

Waktu terus berjalan, dan Esmardo ini meskipun dia jago dan pasti dapet tempat di tim (meski masih cadangan), tapi tetep ikutan latihan dgn giat. Tetep ikut seleksi dgn penuh antusiasme tinggi. Dari mulai hanya sekedar ujicoba ke Jakarta melawan tim putra-putri FEUI di Senayan (Mahasiswa Baru dijatahin 3 tempat doang), sampe kejuaraan2 kecil di Bandung, pasti dia selalu masuk tim. Di saat pemain2 jago kebanyakan sok dibutuhin, dia tidak seperti itu, hal tersebut yg membuatnya sangat disukai di tim.

FEUI Cup 2006 diselenggarakan di Jakarta, dan basecamp kami rumah Roy, salah satu pemain. Disitu gue bener2 menyadari kalo dia bakal jadi pemain besar, keliatan dari tingkah lakunya. Disaat yg laen males bangun pagi kalo gak ada pertandingan, dia selalu bangun dan mandi duluan, no matter what. Di saat yg laen males jogging, dia yg selalu ngajakin jogging. Di saat yg laen begadang buat maen PS, dia selalu tidur duluan, jam 22.00 paling telat. Pemain yg sangat rapi dan disiplin, kalopun gak mau dibilang freak sih elo Do, hehe.

Saat kejuaraan, coach Yamin masih pake starter setahun sebelumnya, Fredrick-Gue-Issac-Eko-Alfredo, karna secara teknis, masa persiapan dipegang oleh Ade Abdillah, asisten coach. Tapi Coach Yamin tau, di bench dia punya kartu truf dalam wujud Esmardo. Pertandingan pertama mulus ngebantai FE UIN 8-0, dan Esmardo langsung mencetak gol saat itu. Hilanglah ketergantungan tim akan seorang Alfredo yg selalu jadi andalan bertahun-tahun. Pertandingan kedua menjelaskan kualitas Esmardo. Menghadapi FE UNLA yg sangat bertahan, kami sempat tertinggal 0-2. Tapi diakhir pertandingan, 3 poin tetap didapat. Aktornya siapa?? Esmardo!! Dia hattrick sekaligus mengunci kemenangan 3-2 untuk FEUNPAD. Brilian, bocah ajaib. Pertandingan terakhir grup hanya formalitas melawan FE Tama Jagakarsa, dan Coach menurunkan banyak pemain muda dan cadangan. Lagi-lagi disini Esmardo menunjukkan kualitasnya, memimpim tim untuk membantai dgn skor 10-3. Perempat final lawan FEUI, Esmardo dikasari oleh lawan, sehingga menyebabkan engkelnya sangat bengkak, dan sangat riskan untuk meneruskan kejuaraan. Saat itu, kami masih melaju semifinal berkat kemenangan 3-2. Di semifinal, Perbanas sudah menunggu, dgn pelatih Vennard Hutabarat (eks kapten timnas futsal) dan asisten Robi Hartono (eks pelatih timnas futsal) dan pemain2 macam Angga Surya, Beni Hera, Hendri, Maulana, Ikhsan, yg notabene pernah bermain untuk timnas futsal Indonesia. Dengen engkel yg cedera begitu, Esmardo gak mau ngelewatin partai melawan tim tangguh begini, karna hasratnya semakin menggebu kalo lawan bagus. Dgn berbagai peralatannya sendiri, akhirnya Esmardo tampil dan bermain tanpa rasa sakit!! Gol silih berganti terjadi, sampe pada akhirnya saat skor 10-8 untuk Perbanas, Vennard menendang wasit!! Diskualifikasi. Tiket gratis untuk melawan UKI sekaligus balas dendam tahun 2005. Lawan UKI, engkel Esmardo semakin parah, dan anehnya, dia selalu mau tampil, selalu pengen maen. Gue tanya sama dia "Do, gak usah dipaksain, karir elo masih panjang, nanti kalo cedera disini gak sembuh2, elo juga yg repot". Dgn entengnya dia ngomong gini: "Selama kaki gue masih ada, gue akan terus maen Gol!!". Ucapan dari dia yg selalu gue inget dan menunjukkan antusiasmenya di olahraga ini. Di Final, dia sama sekali gak keliatan cedera, bermain seperti biasanya, gak ada keluhan. Pada akhirnya, kami harus mengakui kekuatan tim FE UKI di final, mereka juara dengan skor 7-5. Pertandingan yg menarik, pertandingan yg menguras emosi dan tenaga, pertandingan terakhir buat gue. Ya, setelah pertandingan itu, gue memutuskan untuk gantung sepatu membela kampus. Gantung sepatu disaat gue yakin, masa depan tim futsal ini akan bagus dengan adanya Esmardo Jamauli.

Akhirnya gue lulus dan pindah lagi ke Jakarta, udah mulai jarang ketemu Esmardo, sering ngobrol paling di SMS, facebook atau ketemuan kalo gue ke Bandung atau lagi ada kejuaraan futsal di Jakarta. Saat gue udah gak di Bandung itulah, kemampuan Esmardo semakin meningkat dan semakin diakui eksistensinya di dunia futsal. Semuanya bermula saat dia memutuskan membela tim UNPAD di kejuaraan antar kampus (naik tingkat, bukan tim FE UNPAD) dan bermain bersama pemain2 terbaik UNPAD. Ternyata di tim UNPAD dia selalu jadi andalan dan membuatnya dilirik untuk bermain di tim-tim amatir Bandung dgn bayaran yg lumayan. Gue sangat yakin, dia suatu saat akan menjadi pemain tim nasional, atau at least maen di Liga Pro. Doa gue terkabul!! AKhirnya Esmardo bermain di tim Futsal Kota Bandung (FKB), tim Liga Pro yg berdomisili di Bandung. Senengnya bukan main gue ngeliat dia maen disitu, dan musim itu, meski bukan pemain reguler, tapi dia mencetak gol cukup lumayan. Saat Final Four di Senayan, gue sempetin buat nonton dia maen lawan Electric PLN. Setelah pertandingan yg mereka tidak bisa menangkan, Esmardo duduk samping gue di tribun dan bilang "Sorry euy Gol, udah nyempet2in nonton tapi kalah, harusnya gue maen di PLN kali ya?? Hehe". Itu menurut gue adalah ungkapan kekecewaan yg dirasakan Esmardo, karna 1 hari setelah dia neken kontrak sama FKB, ternyata Andri Irawan (coach Electric PLN-sekarang coach timnas futsal) SMS Mardo untuk nawarin maen di Electric!! Edaaaann.. Segitu pengakuannya sama kehebatan Esmardo. Bahkan dia nunjukin ke gue isi SMS yg dikirim Andri Irawan. Bener2 merinding gue dengernya, kalo udah maen di Electric PLN, tinggal selangkah lagi untuk menjadi yg semua pemain futsal impikan, termasuk Esmardo, yaitu MENJADI PEMAIN TIM NASIONAL FUTSAL INDONESIA. Pake lambang garuda di dada.

Nyaris, nyaris dikit lagi dia mewujudkan impiannya menjadi pemain Timnas dan harapan gue terus membubung, Sampai pada 23 Agustus 2011, pukul 22:47:41 (setelah nonton JLC), Sammy anak FUSEC, nge-SMS gue: "Gol, uda denger kabar dr anak2?mardo meninggal gol, d borromeus". SHOCK. Sammy langsung gue telpon dan gue marah2in, "Elo jangan becanda Sem!! Gak lucu becanda elo bawa2 orang meninggal". Kenapa gue marah?? Karna siangan gue masih twitteran sama Mardo. Jawaban yg gue harapain adalah dia ngomong "Sorry Gol, becanda, hehe". Tapi, ternyata dia malah sesungukan jawab telpon dari gue, dan ternyata itu benar. Gue disuruh telpon Icil (anak FUSEC juga) yg lagi di Bandung. Ternyata benar, Esmardo meninggal. Di dunia karna serangan jantung saat timnya bermain di ITB. Kaget. Sedih. Kesel. Marah. Semua campur aduk.

Paginya gue langsung meluncur ke Bandung sama Dewa-Adia juga, untuk menghadiri pemakamannya. Disitu gue liat betapa dia sangat berharga bagi kota Bandung, khususnya dunia futsal. Karna semua tokoh-tokoh futsal Bandung pada hadir. Mulai dari pengurus, sampai para pemain. Ya, semua berkumpul, bersedih dan berkabung akan kepergian Esmardo. Mulai dari pemain pro, pemain amatir, sampe pemain tingkat kampus, semua hadir. Betapa mereka sangat kehilangan sosok yg sangat menginspirasi.

Waktu gue ngeliat jenazahnya hanya tergolek tak bergerak (dimana biasanya dia merupakan pemain yg sangat aktif semasa hidup), gue sangat gak percaya. Gue cuma bisa bilang sama Esmardo: "Do, ini anak gue, Adia. Akhirnya elo bisa ketemu juga ya, sorry waktu itu gak gue bawa". Waktu Final Four emang gue bilang bakal bawa Adia buat nonton dia maen, tapi karna satu dan lain hal, akhirnya gue sendiri. "Gol, mana anak lu?? Kan gue mau liat, belom ketemu2 nih sampe sekarang", itu ucapan Mardo pertama kali pas nyamperin gue di tribun sesaat dia abis kalah lawan Electric PLN.

Mardo ini termasuk orang yg sangat polos, malah gue yg nyetan2in dia buat punya pacar. Abisnya, kalo ngobrol ama dia, gak jauh dari bola sama futsal doang. Tapi sempet dia tanya ke gue "Enak gak Gol punya cewek yg pemain futsal juga??". Akhirnya, ngomongin hal lain selain sepakbola/futsal!! Kebetulan gak lama setelah itu, ada kejuaraan di Jatinangor antar Fakultas. Kalo gak salah, waktu kita dateng, ada tim cewek FISIP lagi maen, dan 2 cewek berambut pendek yg menarik. Gue panggil Mardo:"Tuh, kalo elo mau cari cewek pemain futsal juga, 2 orang itu aja elo deketin". Mardo cuma bilang:"Gak berani ah gue Gol". Eeeehh.. Beberapa bulan kemudian, ada SMS ke gue:"Gol, gue udah punya cewek", dari Mardo. 'Waaahh?? Serius lo Do?? Akhirnya, gak melulu ngobrolin futsal sama elo. Siapa cewek yg sial itu??", kata gue. "Itu loh, yg pemain futsal cewek yg elo tunjukin ke gue, namanya Mela". Ya, karna saking polosnya, meski dia merupakan bintang lapangan, dimana bakal banyak cewek yg tertarik dan meneriak2kan namanya, dia cuma tetep sama satu cewek, Mela. Bahkan sampe akhir hayatnya, cuma Mela aja cewek yg pernah dan selalu ada di hatinya. Sebuah komitmen yg tinggi dari seorang laki-laki.

Sampe sekarang pun gue masih gak percaya kalo Mardo udah gak ada, masih kebayang semua hal-hal yg pernah kita obrolin, mulai dari tetek-bengek strategi futsal, "perpolitikan" di dunia nyata yg terkadang kami jadi korbannya, dunia pacaran, sampe tentang agama. Bahkan tweet terakhirnya dia lagi ngomong tentang hal berbau agama sama gue. Gak kepikiran, siangnya masih twiteran, tapi malamnya udah "gak ada". Bahkan sampe beberapa minggu setelah Esmardo pergi, gue masih suka liat tweet terakhirnya, masih geleng-geleng kepala kalo dia udah gak ada. Seminggu sebelum dia meninggal, dia upload album di facebook yg judulnya "FEUI 2006". Seumur2, dia jarang upload2 begituan, malah dia pernah bilang, kalo yg milihin poto2 di facebooknya itu Mela, karna dia malas buat gitu2. Tapi dia bela2in upload satu-satu personel tim, yg total ada 19 poto. Aneh tapi nyata. Kalo kata Alfredo "Mungkin dia kangen sama kita-kita Gol, harusnya kita nyempetin maen bareng dia lagi, hiks". Ya, sedikit menyesal, karna Mardo selalu ngajakin tim alumnus FEUI Cup 2006 maen ke Bandung, reunian. tapi gak pernah terwujud.

Sorry ya Do kalo gue ada salah sama elo, sorry gak bisa nemuin Adia dan elo ngobrol-ngobrol sama dia. Tapi satu hal pasti, kisah elo bakal gue ceritain ke Adia, kisah dimana Ayahnya dulu pernah kenal dan bermain bersama satu legenda futsal kota Bandung, Esmardo Jamauli.

Semoga damai disana, dan kalo gue menyusul, kita maen futsal bareng lagi ya. Latihan dengan keras lu Do disana, biar bisa dapet tempat reguler kalo setim sama gue!! Hehe.. Becanda, you're the best my Brother!!

Rest In Peace Esmardo Jamauli..

4 komentar:

  1. Sedih baca postingannya kang..

    Saya temen SMAnya, pernah main di turnamen yg diselenggarakan FE Unpad klo ga salah yg di gor Padjadjaran ya?

    Sebulan sebelum Alm. Mardo meninggal, Tim Futsal 8 angkatan kita main bareng/reunian di Antapani. Di sana dia cerita masuk Tim PON Jabar juga. Sama bgt, saya juga yakin dia main di Timnas tinggal tunggu waktu.

    Ga nyangka bgt, sedih!

    Dari dulu sampai sekarang, klo ada yg bilang, "Gila si A, si B, si C bagus banget main futsalnya!"

    Saya selalu bilang, "Bagusan temen gw (Mardo) kemana2".

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, maen juga dulu di GOR Padjajaran? Keren tuh SMA 8, hehe. Ngangenin ya si Mardo.

      Hapus
  2. gk pernah bosen baca blog nya tentang el capitano usbu.. sosok inspiratif baik di luar maupun dalam lapangan.

    gak pernah ada lagi sosok mardo dalam usbu menurut gw.. skill maupun sikap yang mumpuni untuk seorang pemain senior yang sellau merangkul juniornya.
    dan bangga bisa main dan naik tribun bareng dan dipimpin kapten sekelas mardo.(UNJ CUP 2010)

    BalasHapus
  3. Temen se angkatan KKNM UNPAD satu kelompok

    BalasHapus